Mengenal Layout dalam desain grafis

Mengenal  Layout dalam desain grafis
Designed by : canva

Gubukmahfud.comMengenal layout dalam desain grafis. Menurut Bahasa, layout memiliki arti tata letak. Sedangkan menurut istilah, layout merupakan kegiatan untuk menyusu, menata, mengatur, dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis (teks, gambar, bidang, dan sebagainya) menjadi komposisi karya visual yang komunikatif, estetik, persuasif, dan menarik.

Dengan kata lain, layout adalah proses memulai perancangan suatu produk cetakan. Syarat utama dari proses layout adalah perwujudan umum dari  sebuah layout harus sesuai dengan hasil cetakan yang akan dihasilkan.

Layout yang baik harus dapat mewakili hasil akhir yang ingin dicapai dari suatu proses cetakan. Oleh karena itu, yang harus jelas tampak pada sebuah layout adalah sebagai berikut.

1. Gaya huruf dan ukurannya.

2. Komposisi gambar yang digunakan

3. Bentuk ukuran dan komposisi

4. Warna

5. Ukuran dan jenis kertas.

Dalam penyusunan layout diperlukan pertimbangan tertentu agar dihasilkan desain grafis yang seefektif mungkin. Tujuan utama melakukan layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.

Syarat sebuah karya desain grafis yang efektif  dan menarik adalah memiliki komposisi yang pas. Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur tata letak yang disusun dalam karya desain grafis secara harmonis, baik masing-masing bagian maupun secara keseluruhan.

Dalam proses merancang layout diawali dengan mencari ide/gagasan dilanjutkan dengan membuat sketsa kasar,  kemudian dikembangkan  lagi ke dalam serangkaian gambar alternatif yang masih  akan diperbaiki. Dalam teori, pembuatan tata letak dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu sebagai berikut.

1. Membuat tata letak miniatur sketsa mini (thumnail), yaitu tahapan perancangan dalam menentukan komposisi unsur-unsur yang akan ditempatkan. Visualisasinya masih berupa sketsa kolom teks dan kolom gambar.

2. Membuat tata letak kasar (rought layout), yaitu tahapan perancangan yang sudah berwujud gambar dan teks.

3. Membuat tata letak komprehensif lengkap, yaitu tahapan perancangan di mana keseluruhan  unsur sudah disusun dengan baik dan teratur, sudah final, dan siap cetak.

Dalam proses ini sudah dikerjakan menggunakan komputer dan berisi informasi  data pencetakan secara lengkap, sehingga sangat jelas maksud yang diinginkan oleh desainer dan dipahami oleh bagian percetakan.

Prinsip-prinsip tata letak (layout)

Secara umum, prinsip-prinsip dalam penyusunan tata letak desain grafis, yaiut kesebandingan (proporsi), irama, keseimbangan, kontras, kesatuan, dan harmoni.

1. Kesebandingan (proporsi)

Kesebandingan (proporsi) merupakan perbandingan ukuran yang digunakan untuk menentukan perbandingan yang dianggap tepat antara panjang dengan lebar, antara bagian satu dengan bagian lain, atau bagian dengan unsur secara keseluruhan.

Perbadingan termasuk ke dalam satu prinsip yang dapat menentukan baik atau tidaknya suatu komposisi/struktur/susunan, dan seterusnya dalam mewujudkan bentuk, bisa merupakan perbandingan ukuran, perbandingan posisi, ataupun perbandingan ruang yang berelasi dengan satuan ukuran (panjang, lebar, dan tinggi).

2. Keseimbangan (balance)

Setiap karya desain grafis harus dapat mengomunikasikan informasi secara jelas sekaligus estetis. Hal itu memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Keseimbangan akan lebih terlihat ketika  anda menyatukan pandangan pada sebuah desain secara keseluruhan, sehingga tidak tertangkap kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah, dan sebagainya.

Keseimbangan atau balance secara visual dapat diartikan sebagai kondisi yang sama berat. Pembagian tersebut dapat dilihat dengan prioritas horizontal (kanan-kiri) dan vertikal (atas-bawah).

Keseimbangan dapat dicapai dengan menampilkan unsur-unsur yang ada dikomposisikan dengan serasi, sepadan, dan memberi kesan mantap serta tepat pada tempatnya.

Ada dua metode pendekatan dalam menciptakan keseimbangan, yaitu :

a. Keseimbangan simetris (formal balance).

Keseimbangan simetris merupakan keseimbangan yang berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar dan membagi sama berat antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah secara simetris atau setara. Keseimbangan ini bersifat sederhana, terkesan resmi, atau formal.

b. Keseimbangan asimetris.

Keseimbangan asimetris merupakan keseimbangan yang tersusun atas unsur-unsur yang berbeda antara kiri dan kanan, namun dari komposisinya terasa seimbang. Keseimbangan asimetris dapat dilakukan dengan penyusunan ukuran, garis, warna, bidang, dan tekstur.

Di satu sisi menempatkan beberapa unsur dengan ukuran kecil dan di sisi lain dengan satu unsur yang berukuran besar sehingga terasa seimbang. Keseimbangan ini terkesan dinamis, tidak monoton, dan tidak formal.

3. Irama (rhythm)

Irama merupakan pola tata letak (layout) yang dibuat dengan melakukan pengulangan unsur-unsur tata letak secara teratur agar menciptakan kesan yang menarik. Penerapan prinsip irama merupakan salah satu upaya untuk menggambarkan unsur gerak pada media grafis yang statis.

Penampilan unsur gerak dilakukan untuk mendapatkan unsur dinamis dalam menambah nuansa penekanan yang lebih informatif.

Irama menyebabkan kita dapat merasakan adanya pergerakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Irama visual tersebut dapat berupa repetisi maupun variasi. Repetisi  adalah irama yang dibuat dengan pengulangan unsur visual yang teratur, tenang, dan tetap/konsisten. Sedangkan variasi adalah pengulangan unsur visual yang disertai perubahan bentuk, ukuran, dan warna.

Irama diciptakan dengan tujuan tertentu, misalnya untuk membuat kesan teratur dapat diciptakan dengan repitisi. Sedangkan variasi untuk menciptakan kesan dinamis dan atraktif.

4. Kontras (contrast)

Dalam menyampaikan informasi perlu disusun berdasarkan prioritas, sehingga akan muncul informasi mana yang paling penting dan perlu ditonjolkan. Sehingga informasi tersebut akan dieksekusi melalui elemen visual yang kuat dan mencolok.

Hal itu dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip kontras, yaitu adanya perbedaan yang mencolok pada beberapa unsur tata letak. Kontras dapat anda lakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menggunakan warna yang berbeda sehingga lebih mencolok, ukuran foto/ilustrasi dibuat besar di antara yang kecil, menggunakan pemilihan font yang berbeda  tipe font maupun ukurannya, mengganti irama, serta arah juga dapat anda lakukan.

Tujuan utama dalam penerapan prinsip kontras  adalah untuk memberikan penekanan (emphasis), yaitu untuk mengarahkan pandangan  pembaca pada sesuatu yang ditonjolkan (focal point stopping power center of interest). Semua istilah tersebut memiliki arti yang sama, yaitu pusat perhatian untuk merebut perhatian dan menghentikan pembaca dari aktivitasnya.

5. Kesatuan (unity)

Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselerasan dari unsur-unsur yang disusun, desain bisa dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak harmonis.

Prinsip kesatuan juga dikenal dengan istilah proximity yang artinya kedekatan. Prinsip ini dipakai untuk menyatukan unsur-unsur layout, seperti tipografi, ilustrasi, warna dan sebagainya. Dengan adanya kesatuan itulah, unsur-unsur di dalamnya akan saling mendukung dan melengkapi sehingga diperoleh fokus sesuai tujuan yang diinginkan. Prinsip kesatuan memiliki peran untuk menyatukan arah.

Sebuah karya desain sebaiknya mempunyai point of view, artinya sebagai arah perhatian yang mula-mula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan sebagai alur untuk mengamati/membaca sebuah karya. Dengan demikian, kesatuan menjadi pemahaman yang menyeluruh terhadap karya desain dalam menyampaikan pesan kepada pembaca.

6. Keselerasan (harmony)

Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan di antara bagian-bagian suatu karya atau keteraturan di antara prinsip-prinsip desain lainnya. Semua hal yang membentuk suatu rancangan harus ada hubungannya satu sama lain dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan menjadi satu (hubungan/ikatan antara unsur-unsur yang satu dengan yang lainnya sebagai suatu bentuk yang tidak dapat dipisahkan).

Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang.

Keselarasan (harmony) bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh rancangan penyajian.

daftar pustaka : Buku Teknik Komputer dan Informatika (Dasar Desain Grafis)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *