Menikmati Senja Sambil Memancing di Pelabuhan Pasongsongan

Menikmati Senja Sambil Memancing di Pelabuhan Pasongsongan

Memancing merupakan kegiatan yang menyenangkan apalagi jika dilakukan sambil menikmati senja di sore hari. Sebagai orang yang lahir di kampung dan dekat dengan pantai di utara pulau Madura, saya sering pergi ke pantai untuk sekedar refreshing atau menghilangkan kejenuhan. Tapi, ada sebagian teman-teman yang lain justru memanfaatkan waktu sore untuk memancing. 

Seperti sore itu, sehabis shalat Ashar, sekitar jam tiga, saya dan tujuh orang teman, berangkat menuju Pelabuhan Pasongsongan dengan berbekal empat buah pancing. 

Loh, kok, pancingnya cuma empat? Kan, orangnya ada delapan? 

Empat sisanya, ya, jadi penonton dan foto-foto untuk keperluan memperindah insta story sosial media. Dasar ! Hahahaaa.

Perlu diketahui, pelabuhan ini bukanlah pelabuhan besar layaknya Tanjung Perak di Surabaya, Tanjung Priok di Jakarta, atau pelabuhan Merak di Banten. Kalian Tak akan menemukan kapal-kapal besar hilir mudik yang memuat berbagai jenis kendaraan dan jutaan manusia di dalamnya, dan merapat ke pelabuhan. 

Pelabuhan Pasongsongan hanya sebuah pelabuhan kecil, tempat perahu-perahu nelayan parkir, setelah mereka pergi melaut. 

Lokasi pelabuhan ini tidak terlalu jauh dari tempat saya tinggal. Pasongsongan sendiri merupakan nama sebuah kecamatan, yang secara administrasi masuk wilayah Kabupaten Sumenep di ujung paling barat, dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Pasean, ujung timur Kabupaten Pamekasan. 

Setelah menempuh perjalanan lebih kurang setengah jam, kami tiba di tempat. Setibanya di sana kami langsung disambut hamparan biru nan luas Laut Jawa. Beberapa orang bahkan sudah tiba  lebih dulu. Tanpa basa-basi, kami pun mengambil umpan berupa ikan yang sudah diiris kecil-kecil, yang kami beli di pasar tidak jauh dari pelabuhan. 

Pelabuhan Pasongsongan Sumenep

Tidak hanya cocok dijadikan sebagai lokasi memancing, pelabuhan ini juga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk rekreasi dan menikmati senja di sore hari. Kesiur angin yang sejuk akan membuat siapa pun betah berada di sini. Untuk biaya masuknya pun cukup murah dengan rincian satu orang dikenakan tarif 1.000 dan motor 2.000.

View yang indah dan instragramable dengan latar belakang laut Jawa menjadi magnet yang kuat bagi para pengunjung sehingga membuat Pelabuhan ini begitu ramai. Banyak muda-mudi yang datang ke pelabuhan ini untuk berswafoto dan mengabadikan momen ketika senja tiba. 

Pelabuhan Pasongsongan

Begitu Azan Maghrib berkumandang dan senja mulai surut, kami pun pulang dengan hasil tangkapan berupa tiga ekor ikan. 

Mungkin itu saja sekilas cerita tentang pelabuhan Pasongsongan.

Sekian dan Terima Kasih.

Gubukmahfud.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *